Pada abad ke-21 ini, persaingan dalam sektor bisnis semakin tajam, sehingga setiap praktek bisnis yang ingin menang persaingan, harus memiliki keunggulan kompetitif tertentu dibandingkan dengan Pesaing. Keunggulan kompetitif organisasi perusahaan bisa terbentuk Melalui berbagai cara.
Salah satu cara untuk memiliki keunggulan kompetitif adalah dengan
Menerapkan nilai etika dan spiritualitas (nilai surgawi / manajemen surgawi) di Indonesia
Praktik bisnis Nilai adalah nilai yang mengacu pada prinsip 3 W, yaitu
Ibadah, Kekayaan, dan Peperangan.
Riawan Amin dalam bukunya 'The Celestial Management' memaparkan konsep Celestial Management yang terdiri dari 3 bagian besar yaitu Worship, Wealth dan Warfare.
Ada konsep ZIKR ( Zero Base, Iman, Konsisten dan Result Oriented ) dimana perpaduan antara zero based, iman, dan sikap konsistenakan menghasilkan sebuah hasil yang optimal untuk kemajuan bersama.
Sedangkan pada wealth terdapat PIKR ( Power Sharing, Information, Knowledge Sharing, dan Rewards) yaitu sebuah pembagian kekuasaan dan pembagian informasi yang diperlukan menjadi sia-sia bila tidak terjadi saling berbagi pengetahuan dan keterampilan. Jika pembagian kekuasaan, informasi, dan pengetahuan berjalan baik maka imbalan (rewards) akan semakin menambah semangat untuk terus berlomba-lomba mendapatkan hal yang terbaik.
Terakhir pada warfare terdapat konsep MIKR ( Militan, Intelek, Kompetitif dan Regeneratif ) dimana dijelaskan bahwa orang yang pantang menyerah dan sangat “militan” menjadi modal yang sangat berguna untuk maju.
Dalam buku ini menjelaskan bagaimana berbisnis dengan menghadirkan nilai yang jauh lebih bermakna dari result duniawi. Nilai – nilai yang dalam bingkai spiritual yang semestinya menjadi motivasi dan ruh sebuah bisnis. Itulah alasan kenapa buku ini diberi judul The Celestial Management atau Manajemen Langit, Manajemen Ilahiah yang turun dari langit. Visi langit yang berupa spiritualitas yang kita terima dalam bentuk firman – firman Allah maupun sabda utusan-Nya, menyatakan betapa dunia hanyalah terminal persinggahan singkat sebelum kehidupan abadi dating. Kalau kehidupan abadi yang kita perjuangankan, maka kehidupan dunia akan kita dapatkan.
Semua aktivitas pengelolaan, apakah itu bisnism atau bahkan Negara, semestinya diwarnai oleh semangat spiritualitas yang menyebarkan kebaikan, bukan kejahatan, menumbuhkan kooperasi, bukan monopoli, mengedepankan kebersihan dan kejujuran, dan bukan ketamakan dan keangkuhan. Dengan demikian, paradigm ilmu menajemen lama yang lekat dengan motivasi duniawi digeser dengan motivasi ukhrawi.
Katagori pertama yang dipaparkan dalam buku ini adalah a place of Worship atau Muamalat sebagai tempat penyembahan. Nilai – nilai yang disemaikan terkumpul dalam akronim ZIKR (Zero Base, Iman, Konsisten, Result Oriented)
Zikr yang berakar kata dari dz-k-r berarti mengingat, dengan berzikr atau terus menyebut dan mengingat asma Allah, hati orang – orang beriman menjadi tenteram. Tidak ada lagi yang perlu ditakuti, hidup dan mati hanya dipersembahkan untuk Allah. Keridhaan Allah yang dicari. Dengan berzikr, orang mengisi kalbunya untuk lebih menyadari kebesaran Allah. Zikr membawa kepada kedamaian dan kepuasan batiniah. Dengan zikr, segala penyakit rohani seperti sombong, riya, hasad, merasa diri paling pintar, merasa paling cantik, merasa paling berkuasa, dihapuskannya dari hati.
Dalam konteks Muamalat, zikr bukan saja hadir sebagai upaya mengingat Allah. Zikr tidak hanya mencangkup dimensi ibadah, tapi lebih luas dari itu, zikr jika diperdalam bisa membuahkan atribut – atribut manajemen.
Zero Base
Sebagai atribut pertama menegaskan perlunya pegawai perusahaan memandang segala sesuatu menyangkut pekerjaan dan lingkungannya dengan bersih dan objektif, tidak ditambah, tidak dikurang. Konsep ini menunjukan kejernihan cara pandang seseorang akan menentukan keberhasilan tugas yang diembannya.
Iman
Mendorong kepada setiap karyawan menyakini janji – janji Allah. Dengan berpegang dalam keyakinan tauhid yang kuat, apa yang dipandang mustahil sebagian orang bisa diwujudkan.
Konsisten
Mengilhami kepada karyawan untuk selalu meluruskan arah dan teguh pendirian (istiqamah) dalam mencapai cita – cita atau target, juga konsisten terhadap cangkupan yakni keselarasan terhadap berbagai aspek : fisik, mental, social, dan spiritual.
Result Oriented
Terminal terakhir dari eksplorasi zikr. Atribut ini menekankan pentingnya karyawan mengutamakan pencapaian sasaran. Salah satu tujuan dari organisasi bisnis adalah meggerakan kinerja keuangan.
Katagori kedua adalah a place of Wealth atau menjadikan Muamalat sebagai pusat dari berkumpul dan dibaginya kesejahtraan. Untuk mewujudkan impian ini, dilakukan sharing PIKR (Power, Information, Knowledge, dan Rewards).
Dengan terus berfikir, orang diharapkan menemukan kebenaran dan mengaplikasikannya untuk memakmurkan bumi. Dengan akal manusia berpikr, dengan berpikir manusia bisa mengetahui hukum alam (sunatullah). Filosofi pikr merunjuk pada proses pikr yang berkelanjutan. Pikr yang terus diasah mengilhami manusia untuk menciptakan budaya. Sejarah mencatat kota-kota megah, monument, candi, dll. Bukan dalam arti harfiah, tapi PIKR mempunyai akronim dari:
Power (kekuasaan/kewenangan)
Power yang tidak terbagi akan cenderung diselewengkan, mengukuhkan dominasi, antikritik, dan seterusnya memonopoli semua kepentingan. Dalam konteks organisasi, mereka yang memegang power memiliki kewenangan untuk membuat keputusan dalam satu pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam tingkatan manajemen, semakin besar power yang digenggemnya.
Irformation
Informasi bisa merupakan data – data dan fakta – fakta, bagian yang tidak kalah penting dari informasi adalah prospek. Fakta dan data yang terus digali dan dianalisis, bisa menjadi informasi yang mengungkap prospek masa depan. Dilingkungan Muamalat, data – data yang terkait dengan informasi hari ini, seperti berapa besaran bagi hasil bulan ini, boleh dibilang informasi transparan yang bisa diakses semua orang.
Knowledge
Ilmu pengetahuan adalah pelita ditengah kegelapan ilmu menjadi penerang. Di tengah ancaman, ilmu menjaga yang memiliki tetap aman. Pengetahuan menjadi alat ukur untuk sukses. Siapa yang menghendaki keberhasilan dunia, ia perlu ilmu. Siapa yang mengharapkan kesuksesan akhirat, ia perlu ilmu. Karena begitu sentral peran pengetahuann Nabi mewajibkan setiap muslim dan muslimah untuk mencari ilmu.
Reward
Setelah kita berbagi power, information, dan klowledge, sampailah kita di penghujung konsep PIKR, yakni rewards. Rewards adalah sebuah bentuk kompensasi baik yang bersifat material maupun immaterial yang diterima oleh para karyawand dikaitkan dari hasil kerja para karyawan.
Dan katagori terakhir adalah a place of Warfare atau Muamalat sebagai medan pertempuran untuk memajukan ekonomi umat. Nilai – nilai yang ditrasformasikan untuk mewujudkan cita – cita ini terangkum dalam akronim MIKR (Militan, Intelek, Kopetitif, Regeneratif).
Dalam konteks modern saat ini, penaklukan tidak selalu berupa penaklukan fisik. Tapi bisa berupa menaklukan terhadap para pesaing. Tidak ada darah yang tumpah, yang ada hanyalah berebut pengaruh dengan memperkuat daya tarik sehingga organisasi mendapat dukungan atau dicari oleh para konsumen. Dengan adanya komunitas MIKR, diharapkan akan tercipta lembaga yang kuat, kopetitif, dan bertahan lama.
MIKR adalah akronim dari :
Militan
Seorang yang militan berarti orang yang memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya. Daya juang yang tinggi itu tercermindari kesiapan mereka untuk mengorbankan apa yang dimiliki, harta dan jiwa untuk keridhaan Allah.
Intelek
Sifat kedua MIKR adalah intelek, secara harfiah intelek berarti orang yang pandai, mereka disebut pandai karena mendaya-gunakan akalnya. Seorang intelek condong untuk memikirkan masa depan manusia hingga tercipta masyarakat madani, bukan berpikir untuk mengeksploitasinya untuk keuntungan diri sendiri.
Kompetitif
Sebuah organisasi bisnis akan diperhitungkan oleh para pesaing jika ia memiliki keunggulan. Keunggulan kompetitif umumnya dicirikan dari penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi tak lepas dari kualitas Sumber Daya Insani (SDI) yang ada. Karenanya untuk meraih keunggulan kompetitif diperlukan SDI yang kompeten. Semakin kompeten SDI yang dimiliki, daya saing organisasi akan semakin tinggi.
Regeneratif
Dalam konteks Muamalat, tercapainya kompetitif yang berkesinambungan bila organisasinya bersifat regenerative. Artinya, fungsi – fungsi dari militansi dan intelektualitas yang pada akhirnya menghasilkan daya saing itu harus terus bisa diwariskan pada generasi berikutnya. Kuncinya pada setiap karyawan untuk terus ZIKR dan sharing PIKR.
Konsep ZIKR menilhami individu untuk menyadarkan semua aspek aktivitasnya semata-mata untuk meraih ridha ilahi. Zikr membangun keselarasan manusia sebagai mahluk terhadap Allah sebagai Khaliknya. Konsep PIKR bermain dengan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan, seorang kru dapat mengeksekusi wewenangnya dengan baik. PIKR hanya dapat berjalan optimal bila dilandasi filosofi ZIKR. Keberhasilan sharing PIKR akan menghasilkan komunitas MIKR.
Dari prinsif 3W (Worship, Wealth, dan Warfare) yang diimplementasikan melalui ZIKR-PIKR-MIKR Muamalat cukup menuai hasil yang signifikan, bisa dilihat tidak dari sisi kinerja perseroan dari rugi hingga membukukan laba dan pada saat yang sama juga kemampuan perusahaan melebarkan sayap jaringan.
Banyak sekali penghargaan – penghargaan yang diraih Bank Muamalat ini. Namun, bagi kru Muamalat, result tidak bisa diukur dari prestasi – prestasi yang terlihat, karena result yang sebenarnya mereka dambakan adalah hasil akhirat yang tidak terlihat. Mereka tidak melihat institusi tempatnya bekerja sebagai bank, tapi organisme dakwah pembawa terang dan kemenangan bagi pembuktian unggulnya sistem bagi hasil dari sistem riba (bunga). Mereka berusaha keras Sistem Ilahiah yang tak lain Sistem Langit itu eksis.
Buku ini pun banyak menjelaskan kepada kita bahwa bisnis yang baik tidak selalu berfikir untuk mendapatkan kesenangan duniawi melainkan lebih memperhatikan sikap – sikap untuk mendapatkan kehidupan abadi atau ridha ilahi. Dari segi pakaian yang Islami, tata letak ruangan kantor, sikap memberi dan berbagi, mengedepankan shalat tetap waktu, menghindari hal – hal yang makruh. Dan yang paling penting adalah bahwa karyawan Muamalat mempunyai prinsip bekerja untuk beribadah.
ref:
Semua aktivitas pengelolaan, apakah itu bisnism atau bahkan Negara, semestinya diwarnai oleh semangat spiritualitas yang menyebarkan kebaikan, bukan kejahatan, menumbuhkan kooperasi, bukan monopoli, mengedepankan kebersihan dan kejujuran, dan bukan ketamakan dan keangkuhan. Dengan demikian, paradigm ilmu menajemen lama yang lekat dengan motivasi duniawi digeser dengan motivasi ukhrawi.
Katagori pertama yang dipaparkan dalam buku ini adalah a place of Worship atau Muamalat sebagai tempat penyembahan. Nilai – nilai yang disemaikan terkumpul dalam akronim ZIKR (Zero Base, Iman, Konsisten, Result Oriented)
Zikr yang berakar kata dari dz-k-r berarti mengingat, dengan berzikr atau terus menyebut dan mengingat asma Allah, hati orang – orang beriman menjadi tenteram. Tidak ada lagi yang perlu ditakuti, hidup dan mati hanya dipersembahkan untuk Allah. Keridhaan Allah yang dicari. Dengan berzikr, orang mengisi kalbunya untuk lebih menyadari kebesaran Allah. Zikr membawa kepada kedamaian dan kepuasan batiniah. Dengan zikr, segala penyakit rohani seperti sombong, riya, hasad, merasa diri paling pintar, merasa paling cantik, merasa paling berkuasa, dihapuskannya dari hati.
Dalam konteks Muamalat, zikr bukan saja hadir sebagai upaya mengingat Allah. Zikr tidak hanya mencangkup dimensi ibadah, tapi lebih luas dari itu, zikr jika diperdalam bisa membuahkan atribut – atribut manajemen.
Zero Base
Sebagai atribut pertama menegaskan perlunya pegawai perusahaan memandang segala sesuatu menyangkut pekerjaan dan lingkungannya dengan bersih dan objektif, tidak ditambah, tidak dikurang. Konsep ini menunjukan kejernihan cara pandang seseorang akan menentukan keberhasilan tugas yang diembannya.
Iman
Mendorong kepada setiap karyawan menyakini janji – janji Allah. Dengan berpegang dalam keyakinan tauhid yang kuat, apa yang dipandang mustahil sebagian orang bisa diwujudkan.
Konsisten
Mengilhami kepada karyawan untuk selalu meluruskan arah dan teguh pendirian (istiqamah) dalam mencapai cita – cita atau target, juga konsisten terhadap cangkupan yakni keselarasan terhadap berbagai aspek : fisik, mental, social, dan spiritual.
Result Oriented
Terminal terakhir dari eksplorasi zikr. Atribut ini menekankan pentingnya karyawan mengutamakan pencapaian sasaran. Salah satu tujuan dari organisasi bisnis adalah meggerakan kinerja keuangan.
Katagori kedua adalah a place of Wealth atau menjadikan Muamalat sebagai pusat dari berkumpul dan dibaginya kesejahtraan. Untuk mewujudkan impian ini, dilakukan sharing PIKR (Power, Information, Knowledge, dan Rewards).
Dengan terus berfikir, orang diharapkan menemukan kebenaran dan mengaplikasikannya untuk memakmurkan bumi. Dengan akal manusia berpikr, dengan berpikir manusia bisa mengetahui hukum alam (sunatullah). Filosofi pikr merunjuk pada proses pikr yang berkelanjutan. Pikr yang terus diasah mengilhami manusia untuk menciptakan budaya. Sejarah mencatat kota-kota megah, monument, candi, dll. Bukan dalam arti harfiah, tapi PIKR mempunyai akronim dari:
Power (kekuasaan/kewenangan)
Power yang tidak terbagi akan cenderung diselewengkan, mengukuhkan dominasi, antikritik, dan seterusnya memonopoli semua kepentingan. Dalam konteks organisasi, mereka yang memegang power memiliki kewenangan untuk membuat keputusan dalam satu pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam tingkatan manajemen, semakin besar power yang digenggemnya.
Irformation
Informasi bisa merupakan data – data dan fakta – fakta, bagian yang tidak kalah penting dari informasi adalah prospek. Fakta dan data yang terus digali dan dianalisis, bisa menjadi informasi yang mengungkap prospek masa depan. Dilingkungan Muamalat, data – data yang terkait dengan informasi hari ini, seperti berapa besaran bagi hasil bulan ini, boleh dibilang informasi transparan yang bisa diakses semua orang.
Knowledge
Ilmu pengetahuan adalah pelita ditengah kegelapan ilmu menjadi penerang. Di tengah ancaman, ilmu menjaga yang memiliki tetap aman. Pengetahuan menjadi alat ukur untuk sukses. Siapa yang menghendaki keberhasilan dunia, ia perlu ilmu. Siapa yang mengharapkan kesuksesan akhirat, ia perlu ilmu. Karena begitu sentral peran pengetahuann Nabi mewajibkan setiap muslim dan muslimah untuk mencari ilmu.
Reward
Setelah kita berbagi power, information, dan klowledge, sampailah kita di penghujung konsep PIKR, yakni rewards. Rewards adalah sebuah bentuk kompensasi baik yang bersifat material maupun immaterial yang diterima oleh para karyawand dikaitkan dari hasil kerja para karyawan.
Dan katagori terakhir adalah a place of Warfare atau Muamalat sebagai medan pertempuran untuk memajukan ekonomi umat. Nilai – nilai yang ditrasformasikan untuk mewujudkan cita – cita ini terangkum dalam akronim MIKR (Militan, Intelek, Kopetitif, Regeneratif).
Dalam konteks modern saat ini, penaklukan tidak selalu berupa penaklukan fisik. Tapi bisa berupa menaklukan terhadap para pesaing. Tidak ada darah yang tumpah, yang ada hanyalah berebut pengaruh dengan memperkuat daya tarik sehingga organisasi mendapat dukungan atau dicari oleh para konsumen. Dengan adanya komunitas MIKR, diharapkan akan tercipta lembaga yang kuat, kopetitif, dan bertahan lama.
MIKR adalah akronim dari :
Militan
Seorang yang militan berarti orang yang memiliki semangat tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya. Daya juang yang tinggi itu tercermindari kesiapan mereka untuk mengorbankan apa yang dimiliki, harta dan jiwa untuk keridhaan Allah.
Intelek
Sifat kedua MIKR adalah intelek, secara harfiah intelek berarti orang yang pandai, mereka disebut pandai karena mendaya-gunakan akalnya. Seorang intelek condong untuk memikirkan masa depan manusia hingga tercipta masyarakat madani, bukan berpikir untuk mengeksploitasinya untuk keuntungan diri sendiri.
Kompetitif
Sebuah organisasi bisnis akan diperhitungkan oleh para pesaing jika ia memiliki keunggulan. Keunggulan kompetitif umumnya dicirikan dari penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi tak lepas dari kualitas Sumber Daya Insani (SDI) yang ada. Karenanya untuk meraih keunggulan kompetitif diperlukan SDI yang kompeten. Semakin kompeten SDI yang dimiliki, daya saing organisasi akan semakin tinggi.
Regeneratif
Dalam konteks Muamalat, tercapainya kompetitif yang berkesinambungan bila organisasinya bersifat regenerative. Artinya, fungsi – fungsi dari militansi dan intelektualitas yang pada akhirnya menghasilkan daya saing itu harus terus bisa diwariskan pada generasi berikutnya. Kuncinya pada setiap karyawan untuk terus ZIKR dan sharing PIKR.
Konsep ZIKR menilhami individu untuk menyadarkan semua aspek aktivitasnya semata-mata untuk meraih ridha ilahi. Zikr membangun keselarasan manusia sebagai mahluk terhadap Allah sebagai Khaliknya. Konsep PIKR bermain dengan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan, seorang kru dapat mengeksekusi wewenangnya dengan baik. PIKR hanya dapat berjalan optimal bila dilandasi filosofi ZIKR. Keberhasilan sharing PIKR akan menghasilkan komunitas MIKR.
Dari prinsif 3W (Worship, Wealth, dan Warfare) yang diimplementasikan melalui ZIKR-PIKR-MIKR Muamalat cukup menuai hasil yang signifikan, bisa dilihat tidak dari sisi kinerja perseroan dari rugi hingga membukukan laba dan pada saat yang sama juga kemampuan perusahaan melebarkan sayap jaringan.
Banyak sekali penghargaan – penghargaan yang diraih Bank Muamalat ini. Namun, bagi kru Muamalat, result tidak bisa diukur dari prestasi – prestasi yang terlihat, karena result yang sebenarnya mereka dambakan adalah hasil akhirat yang tidak terlihat. Mereka tidak melihat institusi tempatnya bekerja sebagai bank, tapi organisme dakwah pembawa terang dan kemenangan bagi pembuktian unggulnya sistem bagi hasil dari sistem riba (bunga). Mereka berusaha keras Sistem Ilahiah yang tak lain Sistem Langit itu eksis.
Buku ini pun banyak menjelaskan kepada kita bahwa bisnis yang baik tidak selalu berfikir untuk mendapatkan kesenangan duniawi melainkan lebih memperhatikan sikap – sikap untuk mendapatkan kehidupan abadi atau ridha ilahi. Dari segi pakaian yang Islami, tata letak ruangan kantor, sikap memberi dan berbagi, mengedepankan shalat tetap waktu, menghindari hal – hal yang makruh. Dan yang paling penting adalah bahwa karyawan Muamalat mempunyai prinsip bekerja untuk beribadah.
Dengan menanamkan nilai – nilai positif atau spiritual maka yang tidak mungkin akan menjadi mungkin atas izin Allah.
ref:
- The celestial management: ZIKR, PIKR, MIK Book by A. Riawan Amin
- MANAJEMEN LANGIT (CELESTIAL MANAGEMENT) SEBAGAPENDEKATAN SPIRITUAL DALAM PRAKTIK BISNIS Oleh: Siti Hidayah
- erikduplet.wordpress.com
Comments
Post a Comment