Pengembangan Klastering Industri Agro Singkong Terpadu di Cianjur akan menyerap banyak tenaga kerja ex TKI, TKW
Daerah Cianjur Selatan terkenal sebagai ‘Daerah penyuplai tenaga kerja (TKI/TKW) terbesar ke Arab Saudi’ dengan adanya. Penyetopan pengiriman tenaga kerja ke arab Saudi bakal menimbulkan banyak pengangguran di Cianjur untuk itu diharapkan dengan program Clustering Industri AgroSingkong terpadu dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah Cianjur.
Cianjur adalah daerah yang sangat subur, petani singkong di daerah ini dapat menghasilkan 40 kg s.d 60 kg singkong per-pohon demikian disampaikan ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Kabupaten Cianjur, Mudrika Sudhasman SH, di kediamannya Jln Siliwangi Pasir Hayam Cianjur pada acara silaturahmi dan pertemuan pengurus MSI.
Mudrika menambahkan, masyarakat petani di Cianjur sangat antusias untuk mengembangkan proyek Klastering Industri Agro Singkong dan diharapkan pihak perbankan dapat membantu mereka dengan pinjaman kredit kepada petani (Koperasi).
Dalam acara tersebut hadir pula MSI Jawa Barat, Bandung Barat, MSI-Majalengka, dan MSI-Sukabumi. Dan Ketua MSI Pusat H. Suharyo Husen, BSc, SE, MBA menghimbau kepada masyarakat singkong Indonesia propinsi Jawa Barat, untuk segera menyusun proyek proposal dan cashflownya yang bankable dan visible dengan dibantu oleh para tenaga ahli dari MSI-Propinsi maupun MSI Pusat.
Selain itu MSI pusat menghimbau setiap daerah harus ada percontohan, minimum 1 klaster tiap kabupaten menggunakan lahan tidur 300 HA. menggunakan singkong unggul darul hidayah dan manggu
Suharyo Husen menjelaskan target MSI tidak lain adalah untuk meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan petani. Dan MSI melalui KADIN menyampaikan surat kepada Pemerintah/Menteri perekonomian yang mengusulkan kepada pemerintah agar singkong menjadi komoditas unggulan Nasional (sama dg padi jagung dan kedelai), PPN produk-produk tepung singkong, Mocaf tidak di tanggung oleh petani.
Comments
Post a Comment