Empat puluh tahun (awal 1971-akhir 2010) adalah sebuah masa yang tidak dapat dikatakan pendek namun juga tidak dapat dikatakan panjang dalam perjalanan sebuah bangsa. Pada kurun waktu itulah sekelompok anak negeri telah membaktikan diri sebagai insan TNI Angkatan Laut, penjaga kedaulatan Negara.
Rangkaian Arung Pengabdian tersebut kaya makna, sarat pengalaman yang sungguh sayang bila terbuang percuma hanyut dalam relung hati pemiliknya dimakan usia. Oleh karena itulah disusun menjadi sebuah buku yang merangkai noktah-noktah perjuangan, yang menjadi mozaik pengabdian dari para Alumni Akabri Bagian Laut Angkatan ke V atau disebut juga dengan Akademi Angkatan Laut Angkatan XX sebagai sebuah sumbangan dalam membangun TNI Angkaan Laut dan kejayaan Negara.
Buku “Arung Pengabdian Wira Bhakti 5-74” ini mencerminkan suatu kenangan dari seluruh kebersamaan yang dirangkum dalam sebuah memori yang menjadi seolah-olah kumpulan otobiografi dan biografi singkat Alumni Akabri Bagian Laut Angkatan V/AAL XX. Disusun dalam bahasa yang popular (dengan gaya masing-masing) dan enak dibaca bagi para pelakunya, maupun bagi siapa saja termasuk generasi penerus, keluarga maupun di Angkatan Laut.
Angkatan XX Taruna Akabri Bagian Laut memiliki ke khasan tersendiri, Alumnusnya berasal dari Sumatera Utara hingga Papua. Ada yang mencapai bintang empat, tetapi ada juga yang harus puas menyandang predikat cadet. Karyanya tersebar tidak saja dilingkungan TNI, tetapi juga di Kementrian, Pemerintahaan Daerah, BUMN, Parlemen dan lain-lain tempat penugasan.
Dari buku ini banyak hal yang bisa diteladani dalam meniti kehidupan bagi generasi penerus. Semoga TNI Angkatan Laut dan Khususnya Bangsa dan Negara tercinta ini, semakin hari semakin maju dan jaya.
Jalesveva Jayamahe
'Old Soldiers Never die, They just Fade Away (Mc Arthur)'
Comments
Post a Comment