Skip to main content

Tembang Ilir-Ilir - karya Kanjeng Sunan Kalijogo



Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wong semilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh temanten anyar
Cah angon cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodod ira
Dodod ira dodod ira
kumitir bedah ing pinggir
Dondomono jlumatana
kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
mumpung jembar kalangane
Yu suraka …….. surak hija
—————————-
Silahkan simak lirik tembangnya melalui irama gending jawa Ilir – Ilir di http://uploads.bizhat.com/file/310275



‘Makna Tembang ilir-ilir’
Tembang ini sering dianggap sebagai tembang dolanan atau lagu yang dinyanyikan saat bermain-main oleh anak-anak pada saat terang bulan. Bahkan di daerah Jogja dan sekitarnya tembang ini dinyanyikan pada saat bermain Nini Thowok, atau Jalangkungan.
Tak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya tembang ini bukan sekedar tembang dolanan biasa. Ada makna mendalam terkandung dalam tembang sederhana ini. Sekalipun demikian tidak ada yang tahu pasti siapa yang menciptakan tembang ini. Karena tembang ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Ada yang berpendapat penciptanya adalah salah seorang dari Wali Sanga atau Sembilan Wali yang terkenal sebagai para penyebar Islam di tanah Jawa. Dari kesembilan waliyullah itu ada dua orang yang disebut-sebut sebagai penciptanya yaitu Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga.
Pendapat itu bisa dimengerti, dilihat dari kedekatan Sunan Kalijaga dengan budaya Jawa dan fakta bahwa beliaulah pencipta beberapa kesenian Jawa yang digunakan sebagai alat syiar agama Islam, maka bisa dianggap bahwa Sunan Kalijagalah yang merupakan pencipta tembang ini.

Berikut ini adalah penjabaran dari makna yang terkandung dari tembang Ilir-ilir itu, baik berupa makna harfiah atau terjemahan langsungnya dalam bahasa Indonesia (BI), maupun makna sesungguhnya (MS) yang tersirat di dalamnya.

Ilir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir
(BI) Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi
(MS) Kanjeng Sunan mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
(BI) Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
(MS) Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.

Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi
(BI) Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu.
(MS) Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima rukun islam dan sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu.

Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira
(BI) Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu.
(MS) Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara atau saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet.

Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam untuk tetap berusaha menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan sembarang pakaian biasa.

Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir
(BI) Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.

Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
(BI) Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore
(MS) Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut ‘paseban’ yaitu tempat menghadap raja. Di sini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.

Mumpung gedhe rembulane, mumpun jembar kalangane
(BI) Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
(MS) Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan, perbaikilah kehidupan beragamamu.

Ya suraka, surak hiya
(BI) Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA
(MS) Disaatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragama-nya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.
Demikianlah petuah dari Sunan Kalijaga lima abad yang lalu, yang sampai saat ini pun masih tetap terasa relevansinya. Semoga petuah dari salah seorang waliyullah kenamaan ini membuat kita semakin bersemangat dalam menjalankan ibadah kita di bulan yang penuh rahmat ini. Amin, amin, amin.

sumber:
Achmad Chodjim - Sunan Kalijaga: Mistik dan Makrifat
Bambang Kuncoro - Makna Tembang Ilir ilir
Darwis Suryantoro - Membedah Tembang Ilir-Ilir

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Doa Islam shalawat yang sering dibaca

Beberapa shalawat yang sering dibaca ========================= SHALAWAT NABI MUHAMMAD ALLAHUMMA SHALLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALIHI WA SHAHBIHI WASALLIM" Artinya : "Ya Allah limpahkanlah sholawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dan sahabatnya dan limpahkan baginya salam" SHALAWAT NABI SULAIMAN --------------------------------- ALLAHUMMA IN DAKHOLA FI SHUROTI SULAIMANA MINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI LIDZATIHI WA QUWWATIHI WA JABRO-ILA WA’AZRO-ILA WA MULKI SULAIMANA MINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI JINNAN WA INSAN WA RIHAN WA GHOMAMAN WA SALLAMA TASLIMAN JALLA JALALUHU YA IBLISASY SYAITHONA FI ZHULUMATI WAN NUR,ROBBANA TAQOBBAL SULAIMANABNI DAWUDA ALAIHIMAS SALAM BIROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN Artinya : ya allah ya tuhanku, apabila gambar nabi sulaiman masuk dari timur sampai barat dengan zatnya, dan kekuatannya, dan jibril dan mikail, dan israfil dan kerajaan nabi sulaiman yang meliputi dari timur sampai ke barat dari jin dan manusia dan angin dan awan dan ke

Traveling Academy Mencetak Ahli Muda Traveling Berkelas Dunia!

Program Pengenalan Lapangan • Karya Ilmiah Plus Wisuda di Singapura 2H1M • Tiket Pesawat PP Jakarta-Singapore • Beatiful Souvenir • Hotel & Makan Minum 2D1N • Rangkaian Tour • Toga (Baju Wisuda) • Foto Season • Sertifikat International • Surat Pengangkatan & Penunjukan sebagai Brand Manager berlaku Nasional Bukan sekedar memberi Jaminan Kerja, tapi Langsung di tunjuk sebagai Branch Manager Office Biaya Program Hanya 5,5Jt! SEAT T E R B A T A S!! Registrasi 100rb! Traveling Academy Mencetak Ahli Muda Traveling Berkelas Dunia! Info Lengkap : Pin:20EF6562 081514166899 atau hubungi maestro foundation :  http://www.maestro2012.com/ Kantor KSU Maestro Komp. Ruko Permata Pamulang Blok 1-2 No.13 Tangerang Selatan 15315 Telp. Fax: 021 7562940, HP: 0811989342, 0818990288

The celestial management ZIKR, PIKR, MIKR

Pada abad ke-21 ini, persaingan dalam sektor bisnis semakin tajam, sehingga setiap praktek bisnis yang ingin menang  persaingan, harus memiliki keunggulan kompetitif tertentu dibandingkan dengan Pesaing. Keunggulan kompetitif organisasi perusahaan bisa terbentuk Melalui berbagai cara.  Salah satu cara untuk memiliki keunggulan kompetitif adalah dengan Menerapkan nilai etika dan spiritualitas (nilai surgawi / manajemen surgawi) di Indonesia Praktik bisnis Nilai adalah nilai yang mengacu pada prinsip 3 W, yaitu Ibadah, Kekayaan, dan Peperangan. Riawan Amin dalam bukunya 'The Celestial Management'   memaparkan konsep Celestial Management yang terdiri dari 3 bagian besar yaitu Worship, Wealth dan Warfare. Ada konsep ZIKR ( Zero Base, Iman, Konsisten dan Result Oriented ) dimana perpaduan antara zero based, iman, dan sikap konsistenakan menghasilkan sebuah hasil yang optimal untuk kemajuan bersama. Sedangkan pada wealth terdapat PIKR ( Power Sharing, Information, Kn